Berikut 3 jenderal bintang tiga lulusan Akmil 1990-an di tubuh Mabes TNI AD:
Letjen Agus Subiyanto merupakan salah seorang perwira tinggi TNI AD. Sejak tanggal 31 Januari 2022, ia mulai mengemban amanat sebagai Wakasad.
Pria kelahiran Pangandaran 5 Agustus 1967 ini merupakan lulusan Akademi Militer 1991 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan militer lainnya seperti Sussarcab Infanteri, Komando, Diklapa I Sesko TNI hingga Lemhannas.
Selama meniti karier di dunia militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak memperoleh brevet penghargaan. Beberapa diantaranya seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus,Brevet Free Fall dan Brevet Para Utama.
Teguh Muji Angkasa
Letjen TNI Teguh Muji Angkasa merupakan perwira tinggi TNI AD. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 11 Juni 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Karier militer Teguh Muji Angkasa cukup cemerlang. Ia pernah mengemban jabatan strategis, seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Teguh Muji Angkasa meraih pangkat jenderal TNI bintang 3 ketika dipromosikan menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Juli 2022. Mantan Kepala Penerangan Kopassus itu resmi menyandang pangkat Letjen TNI pada Oktober 2022.
Dalam prosesnya sebagai prajurit TNI, Teguh Muji Angkasa juga mengikuti sejumlah pendidikan militer setelah lulus Akmil. Antara alin Sesarcabif, Komando, Diklapa I, Selapa II, Seskoad, dan Sesko TNI. Ia juga mengoleksi sejumlah brevet atau tanda kemahiran yakni Brevet Komando, Brevet PARA Utama, Brevet Pandu Udara, Brevet Airborne, Brevet Anti Teror (Kehormatan), dan Brevet Terjun Bebas Militer (Kehormatan).
Jenderal TNI bintang 3 alumni Akmil 1989 selanjutnya adalah Letjen TNI Eko Margiyono. Sama seperti Teguh Muji Angkasa, prajurit TNI kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 12 Mei 1967 ini juga berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Eko Margiyono saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI yang diemban sejak Januari 2023. Sebelumnya, penyandang Master of Art dari Center of War Studies Hull University tersebut pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Antara lain Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
Sejumlah pendidikan militer pernah diikuti Eko Margiono, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Dik Pandu Udara, Dik Komando,
Diklapa I, Selapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas. Di seragamnya juga tertempel beberapa brevet, antara lain Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, Brevet Pin Alumni Lemhannas, dan Brevet Kualifikasi Pandu Udar (Pathfinder).
Selanjutnya ada Letjen TNI Suharyanto. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Raider).
Selepas Akmil, Suharyanto juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon. Kemudian Susdandim, Sesko TNI yang menjadi lulusan terbaik, Dik Raider, Air Borne, dan Lemhannas.
Berkat ketekunan dan prestasi yang ditorehkan, Suharyanto pernah menduduki jabatan penting, antara lain Danyonif 516 Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021).
Terdapat sejumlah jenderal bintang tiga jebolan Akademi Militer tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD). Salah satunya Letjen Agus Subiyanto. Foto DOK ist
tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes)
(AD). Salah satunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Secara organisasi mabes TNI AD berada di bawah naungan mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setiap tahunnya, Markas Besar TNI AD telah diisi oleh jenderal yang lahir dari generasi yang berbeda. Termasuk jebolan Akmil 1990-an.
Jenderal TNI Bintang 3 Alumni Akmil 1989
Saat ini sejumlah jenderal TNI bintang 3 merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1989. Menariknya, sebagian besar dari mereka berasal dari kecabangan Infanteri Kopassus. Berikut daftarnya:
Empat lulusan terbaik Akademi Militer naik pangkat setingkat lebih tinggi. Di antara mereka, satu di antaranya resmi bintang 3 alias Letnan jenderal TNI.
Sosok tersebut tak lain Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Bersama 54 perwira tinggi AD lainnya, Cantiasa mengikuti upacar Laporan Korps Kenaikan Pangkat di Mabesad, Jakarta. Upacara dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Dalam amanatnya, Dudung mengingatkan kepada para pati yang menerima kenaikan pangkat agar mencermati perubahan paradigma TNI yang menjadikan AD saat ini menjadi lebih dinamis dan humanis. Globalisasi juga harus diwaspadai karena ada nilai-nilai pragmatisme yang berupaya mengikis karakter dan jiwa kesatria yang selama ini dijaga oleh TNI AD.
“Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” ujar Dudung dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (28/2/2022).
Cantiasa merupakan lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama 1990. Rekam jejak jenderal Baret Merah ini sangat gemilang.
Editor : Arif Ardliyanto
Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (27/4/2022). FOTO/TNI AD
bintang 3 merupakan sebutan yang merujuk pada pangkat letnan jenderal (letjen). Pangkat yang ditandai dengan bintang di pundak berjumlah 3 ini hanya dimiliki oleh perwira tinggi TNI Angkatan Darat, berada di bawah jenderal dan di atas mayor jenderal (mayjen).
Tentu tidak mudah untuk mendapatkan pangkat jenderal TNI Bintang 3. Para prajurit harus mampu menjalani pendidikan, latihan, hingga mengemban beragam jabatan militer dengan sukses. Karena itu tidak banyak dari setiap angkatan pada Akademi Militer (Akmil) yang bisa meraih pangkat tersebut.
Richard Taruli Horja Tampubolon
Berikutnya ada nama Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon. Perwira tinggi (pati) asal Batak Toba ini sejak 27 Juni 2022 mengemban amanat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.
Dalam riwayatnya, Pria kelahiran Jakarta, 24 Mei 1969 ini merupakan lulusan dari Akademi militer tahun 1992 kecabangan infanteri kopassus.
Sepanjang kariernya, jenderal bintang tiga ini telah menduduki beberapa posisi penting di militer. Diantaranya seperti Wadanjen Kopassus, Kasdam VI Mulawarman, Kaskogabwilhan I, Dankoopssus TNI, Pangdam XVI/Pattimura dan Irjenad.
Maruli Simanjuntak
Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan perwira tinggi TNI AD. sejak 31 Januari 2022, ia mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Pria kelahiran Bandung, 24 Februari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Sepanjang kariernya di militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak menduduki posisi penting di jajaran TNI AD. Beberapa diantaranya seperti Wadanpaspampres, Kasdam IV/Diponegoro, Danpaspampres, Pangdam IX/Udayana dan Pangkostrad.
TRIBUN-TIMUR.COM- Alumni Akademi Militer atau Akmil 1989, Yudi Abrimantyo promosi bintang tiga dari jabatan lama Kabainstrahan Kemhan menjadi Kabais TNI.
Mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menggantikan Letjen TNI Rudianto yang digeser menjadi Danjen Akademi TNI.
Letjen TNI Rudianto teman seangkatan Letjen TNI Yudi Abrimantyo di Akmil 1989.
Letjen TNU Rudianto pernah menjadi Pangdam IV/Diponegoro (2021—2022).
Pangkat jenderal bintang tiganya diperoleh setelah menjadi Pangdam Dipenogoro yakni sebagai Irjen AD.
Sementara itu Bais, bukan tempat baru bagi Yudi Abrimantyo.
Bahkan termasuk dunia intelijen meski mengawalinya dari kecabangan infantry.
Ia pernah menjabat Paban Utama A-5 DIt A BAIS TNI (2016—2018)
Jabatan Kabainstrahan Kemhan juga tak jauh dari dunia intelijen.
Letjen TNI Yudi Abrimantyo merupakan lulusan Akademi Militer (1989) ini berasal dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kabainstrahan Kemhan.
Paban Utama A-5 DIt A BAIS TNI (2016—2018)
Bandep Ur Sosbud Deputi Bidamg Pengembangan Setjen Wanntanas (2018—2020)
Teguh Muji Angkasa (Foto: Istimewa)
SEJUMLAH Jenderal TNI lulusan Akadami Militer (Akmil) 1989 yang memiliki karier cemerlang hingga saat ini. Salah satunya berstatus sebagai peraih Adhi Makayasa.
Setiap angkatan di Akmil selalu melahirkan prajurit-prajurit bertalenta. Bahkan, sebagian di antaranya berhasil menduduki jabatan-jabatan penting serta meraih pangkat Jenderal.
Berikut ini lima Jenderal TNI lulusan Akmil 1989 yang memiliki riwayat karier yang moncer:
1. Teguh Muji Angkasa
Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa merupakan seorang perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Darat (AD). Pria kelahiran 11 Juni 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Dalam riwayat kariernya, Teguh Muji Angkasa pernah menempati berbagai jabatan strategis. Sebut saja seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Terbaru, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 3 dengan jabatan barunya sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Sama halnya dengan Teguh Muji Angkasa, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono juga menjadi salah satu lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di TNI, pria kelahiran 12 Mei 1967 ini pernah menempati sejumlah jabatan penting.
Di antaranya adalah Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
3. Totok Imam Santoso
Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso, perwira tinggi (pati) TNI AD tersebut menempati posisi Pangdam XIV Hasanuddin. Lulusan Akmil 1989 ini pernah menjabat Gubernur Akmil pada 2020-2021, hingga Danpussenarmed Kodiklatad pada periode 2021-2022.
Jenderal bintang dua ini diketahui sebagai anggota organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dalam tugasnya sebagai Ketua Bidang Teknik PSHT, tim pencak silat TNI AD berhasil meraih juara di International Pencak Silat Indonesia Open Championship.
Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto merupakan perwira tinggi (pati) TNI AD yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas. Dalam riwayatnya, Tri diketahui sebagai lulusan terbaik Akmil 1989 dan meraih bintang Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Selain itu, pria kelahiran 15 Juni 1968 ini juga menyemat predikat lulusan terbaik PPRA LV Lemhannas 2016. Pada jenjang kariernya, prajurit dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini memiliki riwayat yang cukup mentereng.
Tri Yuniarto pernah menjadi Danden 433/43 Grup 4 Kopassus, Koorspri Kasad, Dirbindiklat Pusterad (2016-2017), Dirdok Kodiklatad (2017-2018), Pangdivif 2/Kostrad (2018-2021), hingga Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas (2022).
Berikutnya ada Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Pria kelahiran 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri. Dikutip dari pemberitaan Sindonews, sejumlah jabatan penting pernah disematnya hingga saat ini.
Sebut saja seperti Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021). Terbaru, Letjen Suharyanto ditunjuk sebagai Kepala BNPB menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito. Jabatan ini dipegangnya sejak 17 November 2021.
Pama Pussenif (1993)Danunit Grup 2 Kopassus (1995)Danunit Yon 22 Grup 2 Kopassus (1996)Dansubtim Yon 22 Grup 2 Kopassus (1998)Dantim Yon 22 Grup 2 Kopassus (2000)Kasilog Grup 1 Kopassus (2003)Wadanyon 11 Grup 1 Kopassus (2006)Letnan Kolonel
Danyonif 400/Raider (2009—2010)Pabandya Ops Sopsdam IV/Diponegoro (2010—2011)Dandim 0735/Surakarta (2011—2012)Pabandya 1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad (2012—2014)Kolonel
Ajudan Presiden RI (2014—2016)Danrindam III/Siliwangi (2016—2017)Danrem 074/Warastratama (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (2018—2020)Kasdam IV/Diponegoro (2020—2022)Mayor Jenderal
Danjen Kopassus (2022)Pangdam IV/Diponegoro (2022—2023)Letnan Jenderal
Dankodiklatad (2023—Sekarang)
3 Letjen TNI Mohamad Hasan
Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, S.H. (lahir 13 Maret 1971). Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 24 Juli 2024 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Pangdam Jaya. Hasan pernah menjabat Dari Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana hingga Danjen Kopassus pada 2020.
Riwayat Pendidikan Letjen Mohamad Hasan
Berikut riwayat jabatan Letjen Mohamad Hasan:
Danunit Grup 1/Para Komando Kopassus
Danton Grup 1/Para Komando Kopassus
Danki 113/Kalajengking Grup 1/Para Komando Kopassus
Jakarta, Teritorial.com – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus merupakan lulusan Akmil 1990-an. Dua di antaranya lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa .
Danjen Kopassus adalah singkatan dari Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Pemimpin tertinggi di Korps Baret Merah, bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Jabatan Danjen Kopassus diemban oleh Pati TNI berpangkat Mayor Jenderal atau Jenderal Bintang 2.
Sejak dibentuk pada 1952 (waktu itu masih bernama Kesatuan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi) Kopassus telah dipimpin oleh 37 orang. Beberapa di antaranya merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1990-an. Siapa saja mereka?
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an
1. Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, SE, MTr (Han)
Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an yang pertama adalah I Nyoman Cantiasa. Lulusan terbaik peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa Akmil 1990 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 25 Januari 2019–26 Agustus 2020.
I Nyoman Cantiasa tidak langsung bertugas di Kopassus setelah lulus Akmil. Tentara kelahiran Buleleng, Bali, 26 Juni 1967 itu sempat dipercaya sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Namun kemudian, I Nyoman Cantiasa lama bertugas di Kopassus, dari mulai Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus hingga Danjen Kopassus.
Selain di Kopassus, lulusan Sesko TNI 2014 itu juga mencicipi beberapa jabatan lain, seperti Danmentar Akmil, Danrem 163/Wirasatya, Danrem 173/Praja Vira Braja, Kasdam XVII/Cenderawasih, dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Pangdam XVIII/Kasuari. Pada 2022, pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal setelah ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III. Setelah itu, penyandang Brevet Para Utama tersebut dimutasi menjadi Koorsahli KSAD dan sejak 9 November 2023 hingga saat ini menjabat Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Petahana (BIN).
2. Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, SH
Selanjutnya ada nama Mohammad Hasan dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Lulusan Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 26 Agustus 2020–9 Desember 2021.
Karier militer di Kopassus Mohammad Hasan cukup lama, dari mulai Danunit Grup 1/Para Komando, Wadan Grup 2/Sandi Yudha hingga Danjen Kopassus. Namun di antara itu, tentara kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 tersebut juga sempat mengemban jabatan di luar Kopassus. Seperti Danyonif 114/Satria Musara, Dandim 0104/Aceh Timur, Asrena Danpaspampres, Dan Grup A Paspampres, dan Danrem 061/Surya Kencana.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, karier Mohammad Hasan terus menanjak. Penyandang Brevet Free Fall itu dipercaya sebagai Pangdam Iskandar Muda, Pangdam Jayakarta merangkap Dankogartap I/Jakarta. Sejak 24 Juli 2024, Mohammad Hasan mengemban tugas sebagai Panglima Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
3. Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, SIP
Widi Prasetijono juga masuk dalam Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Abituren Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 31 Januari 2022–8 April 2022. Tentara kelahiran Trenggalek, 4 Juni 1971 itu mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Namun setelah itu, Widi Prasetijono lama bertugas di Kopassus, dari mulai Danunit Grup 2 hingga Wadanyon 11 Grup.
Penyandang Brevet Para Utama itu sempat melalang buana sebelum akhirnya menjadi Danjen Kopassus. Antara lain menjadi Danyonif 400/Raider, Dandim 0735/Surakarta, Ajudan Presiden RI, Danrindam III/Siliwangi, Danrem, 074/Warastratama, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Kasdam IV/Diponegoro.
Widi sebentar menjabat Danjen Kopassus karena dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Sejak 24 Desember 2023 hingga saat ini menjabat Komandan Kodiklat TNI-AD.
4. Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan, SE, MM
Dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an terdapa nama Iwan Setiawan. Lulusan Akmil 1992 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 8 April 2022 – 28 April 2023.
Iwan Setiawan mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Tak lama kemudian ia menjadi bagian Kopassus. Tentara kelahiran Bandung, 15 Februari 1968 itu berada di Korps Baret Merah hingga berpangkat Letnan Kolonel. Dari mulai menjabat Danunit Grup 2/Parakom Kasi 2/Ops Grup 1/Parako, Danyon 22/Grup 2, hingga Wadan Pusdikpassus.
Saat pangkatnya naik Kolonel hingga Brigadir Jenderal, Iwan banyak bertugas di luar Kopassus. Antara lain Danbrigif 22/Ota Manasa, Danrindam Jaya, Danrem 052/Wijayakrama, Danrem 173/Praja Bira Braja, dan Waaslat KSAD Bidang Kermamil. Iwan kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus pada 8 April 2022 dan sejak 28 April 2023 hingga saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.
5. Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, SIP, MSi
Kemudian ada nama Deddy Suryadi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Deddy merupakan lulusan Akmil 1996 yang menjabat memimpin Korps Baret Merah pada periode 28 April 2023–21 Februari 2024.
Deddy Suryadi memiliki sejarah karier panjang di Kopassus. Dia pernah menjabat Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandema Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, dan Grup 2/Sandi Yudha. Tentara kelahiran Bandung, 14 September 1973 itu kemudian menjadi Ajudan Presiden RI, Kasrem 061/Surya Kencana, Danrem 074/Warastratama.
Pada 2021, Deddy diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Setahun kemudian lulusan Terbaik Seskoad 2010 itu dimutasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya diangkat menjadi Danjen Kopassus pada April 2023. Sejak 21 Februari 2024 hingga saat ini, Deddy menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
6. Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi, SIP, MSDA
Terakhir ada nama Djon Afriandi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1995 itu menjabat Danjen Kopassus sejak 8 Maret 2024 hingga saat ini.
Banyak jabatan strategis yang pernah diemban Djon Afriandi sebelum menjabat Danjen Kopassus. Antara lain Dan Grup 1/Kopassus, Koorspri KSAD, Danrem 012/Teuku Umar, Danmentar Akmil, dan Stafsus KSAD.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 33 prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan menyerang warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/11/2024).
Akibatnya, 8 warga dilaporkan luka berat, belasan luka ringan, dan seorang bernama Raden Barus (61) tewas.
Penyerangan secara membabi buta dipicu cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan mengendarai sepeda motor.
Pangdam I/Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini.
“Atas nama keluarga Kodam I/BB, kami menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Ahad atau Minggu (10/11/2024).
Hasan bertemu langsung dengan keluarga Raden serta keluarga dari warga yang terluka akibat penyerangan.
Dia memastikan warga yang terluka akan ditangani pengobatannya sebaik mungkin.
Selain itu, pria yang baru saja diangkat menjabat Sesmenkopolhukam itu juga memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan.
Lantaran sangat merasa bersalah, Hasan bahkan siap tukar nyawa dengan almarhum.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.
Hasan, merupakan lulusan Akmil 1989 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Dia memiliki rekam jejak panjang dan beragam dalam karier militer, dimulai dari berbagai posisi penting di lingkungan TNI AD hingga jabatan strategis di Kemenkopolhukam.
Berikut riwayat perjalanan kariernya:
Terdapat sejumlah Jenderal TNI lulusan Akadami Militer (Akmil) 1989 yang memiliki karier cemerlang hingga saat ini. Foto DOK ist
(Akmil) 1989 yang memiliki
cemerlang hingga saat ini. Salah satunya berstatus sebagai peraih
Pada perkembangannya, setiap angkatan di Akmil selalu melahirkan prajurit-prajurit bertalenta. Bahkan, sebagian di antaranya berhasil menduduki jabatan-jabatan penting serta meraih pangkat Jenderal.
Berikut lima Jenderal TNI lulusan Akmil 1989 yang memiliki riwayat karier cemerlang.
Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa merupakan seorang perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Darat (AD). Pria kelahiran 11 Juni 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Dalam riwayat kariernya, Teguh Muji Angkasa pernah menempati berbagai jabatan strategis. Sebut saja seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Terbaru, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 3 dengan jabatan barunya sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Sama halnya dengan Teguh Muji Angkasa, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono juga menjadi salah satu lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di TNI, pria kelahiran 12 Mei 1967 ini pernah menempati sejumlah jabatan penting.