Pembuatan Gaplek dari Singkong
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gaplek (gaplèk) adalah penganan yang dibuat dari bahan pangan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong.[1]
Gaplek (Euphorbiaceae) merupakan bahan komoditi pangan yang banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan harga yang relatif murah. Di Pulau Jawa daerah penghasilan gaplek terbesar adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di daerah Gunung Kidul dan Bantul.[2] Singkong yang telah dipanen, dikupas, dipotong-potong sepanjang 15-20 cm, dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif tidak terpengaruh oleh hama.[3]
Ketika sumber makanan lain tidak tersedia atau terlalu mahal, potongan gaplek ditumbuk kecil-kecil dan dimasak seperti nasi. Gaplek yang telah kering juga bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue. Tepung tapioka dari gaplek bisa dibuat menjadi bahan baku pembuatan tiwul, growol, gogik dan gatot.[4][5] Gaplek adalah hidangan yang populer di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.[6]
Mengenal Gaplek Sebagai Makanan Pokok"Diarsipkan 2022-09-14 di Wayback Machine.. nusiva.satuw.com.2019-02-05. Diakses tanggal 2022-04-25.
China mengincar tepung gaplek Indonesia"
Liputan6.com, Palembang - Main gaplek sampai larut malam, atau disebut main hingga tengah dalu, biasanya dilakoni para pria di Sumatera Selatan (Sumsel). Permainan rakyat ini menjadi salah satu cara untuk mengakrabkan para tetangga atau rekan sejawat.
Permainan yang disinyalir berasal dari tradisi warga Tionghoa yang masuk ke Indonesia ini, juga kerap digelar untuk meramaikan pesta atau perayaan, seperti meramaikan semalam suntuk jelang resepsi pernikahan, atau juga saat-saat perayaan 17 Agustus setiap tahunnya.
Ada dua jenis bentuk gaplek yang dijual di Indonesia, yakni gaplek dengan bahan kertas dan bahan keramik. Namun di beberapa provinsi di Indonesia, gaplek berbahan kertas yang lebih sering dipakai.
Selain nama gaplek, permainan ini juga mempunyai nama berbeda-beda di beberapa daerah di Indonesia.
Di Kabupaten Empat Lawang Sumsel, permainan gaplek sering disebut dengan main santing. Jenis gaplek yang digunakan sendiri berbahan keramik, namun ada juga yang menggunakan gaplek berbahan kertas.
Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani mengatakan, nama santing tersebut sering dipakai oleh warga di Kabupaten Empat Lawang dan perbatasan Sumsel-Bengkulu, seperti di Curup di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu.
“Itu hiburan rakyat, terkadang sambil jaga malam atau waktu kumpul jelang acara besar. Mereka main untuk mengisi waktu, bisa masyarakat biasa atau pun pejabat,” ucapnya kepada Liputan6.com, Rabu (2/11/2022).
Permainan tersebut paling mudah dan murah dilakukan, karena tak membutuhkan skill khusus dan persiapan yang berat. Seluruh orang bisa memainkannya, namun memang lebih banyak dimainkan oleh para pria.
Jelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-77, pembalap Fadillah Arbi Aditama menjajal Castells, sebuah permainan tradisional Catalan yang telah dilakukan selama lebih dari 200 tahun.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Mengenal Apa itu Gaplek
Gaplek dapat dimanfaatkan secara luas melalui diversifikasi pangan, salah satu caranya dengan mengolah gaplek menjadi tepung gaplek dan diolah kembali menjadi produk baru. Tepung gaplek merupakan olahan setengah jadi yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri makanan.
Tepung gaplek (Manihot Esculenta Crantz) bersifat higroskopis yang mudah menyerap air dari udara, sehingga mudah rusak dan menjadi asam. Oleh karena itu, setelah selesai penggilingan tepung gaplek harus segera dikemas dalam kantong plastik dan ditutup rapat. Tepung gaplek mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan mempunyai kegunaan yang cukup banyak dalam pengolahan makanan seperti halnya tepung terigu.
Dibandingkan dengan sumber karbohidrat lain seperti beras, jagung, ataupun gandum, tepung gaplek mempunyai kandungan serat yang cukup tinggi dan kandungan gula yang rendah. Oleh karena itu tepung gaplek sangat baik bagi pencernaan. Berdasarkan kandungan kalsium, tepung gaplek lebih unggul karena tiap 100 g-nya terkandung kalsium 84,00 mg dan kandungan fosfornya juga tinggi 125,00 mg, sementara kandungan zat besinya juga hampir sama.
Pembuatan Gaplek dari Singkong
Gaplek adalah bahan makanan yang diolah dari umbi ketela pohon atau singkong. Prosesnya sangat mudah; umbi singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dikeringkan. Gaplek yang telah kering kemudian bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue. Tepung tapioka dari gaplek selanjutnya bisa dibuat menjadi nasi tiwul yang gurih. Nasi tiwul sangat populer di masyarakat yang hidup di Pegunungan Kidul yang memanjang dari Gunung Kidul di Yogyakarta sampai kawasan kabupaten Pacitan.
Alat Pengukur Kadar Air Gaplek ?
Ubi Kayu atau singkong (manihot utilisima) merupakan salah satu hasil pertanian yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Ubi kayu segar hanya dapat disimpan selama 3 hari. Jika disimpan lebih dari 3 hari, umbinya akan berwarna coklat kebiruan. Oleh karena itu,setelah dipanen ubi kayuharus segera dikonsumsi atau diproses lebih lanjut. Untuk mempertahankan daya simpannya, ubi kayu dapat diolah menjadi gaplek, tepung ubi kayu atau tapioka.
Pembuatan Gaplek dari singkong
Berdasarkan bentuknya, gaplek dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu gaplek gelondongan, gaplek rajangan (chips), gaplek irisan (slice) dan gaplek kubus (cubes). Secara umum tahapan pembuatan gaplek adalah sebagai berikut:
✔ Tentang KBBI daring ini
Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (laman/website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring.
Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id
Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.
Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.
Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com
Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
gaplek (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·
Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama
sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mengenal Apa itu Gaplek – Singkong atau ubi kayu (Manihot Esculenta) merupakan salah satu bahan pangan alternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan secara intensif. Singkong merupakan bahan pangan yang sering dikonsumsi dan disamakan dalam tatanan pengembangan agrobisnis dan agro industri. Tanaman singkong masuk ke indonesia kurang lebih pada abad ke 18 tepatnya tahun 1852. Petani singkong di kabupaten gunung kidul yogyakarta menghasilkan panen dengan tingkat produktivitas 11,9 ton/ha.
Singkong memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat yang penting bagi bahan pangan. Singkong mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 34,7 g. Kandungannya yaitu energi sebesar 154 kkal, protein 1,2 g, lemak 0,3 g, mineral 1,3 g, air 62,5 g. Selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, singkong juga dipasarkan dalam bentuk olahan setengah jadi seperti gaplek. Gaplek banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tiwul, growok, gogik dan gatot. Jenis gaplek pun banyak sekali contohnya seperti gaplek gelondongan, gaplek chips, gaplek slice, dan gaplek cubes.
Gaplek (Euphorbiaceae) merupakan bahan komoditi pangan yang banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan harga yang relatif murah. Di pulau jawa daerah penghasil gaplek terbesar adalah di provinsi yogyakarta terutama di daerah gunung kidul dan bantul.
Kelebihan gaplek yaitu mudah diolah menjadi tepung, hal ini karena gaplek mempunyai kandungan pati yang cukup tinggi. Kelemahan dari gaplek yaitu kerusakan yang sering terjadi pasca yang panen ditandai dengan adanya perubahan dalam gaplek yang mengakibatkan warna coklat kebiruan. Untuk mengatasi kerusakan tersebut dapat dilakukan dengan cara penyimpanan gaplek kering, pembuatan gaplek, dan pembuatan tepung gaplek kering. HCN (asam sianida) pada gaplek akan hilang dan tidak berbahaya lagi jika dicuci sampai bersih dan kemudian dikeringkan (dijemur).